Komoditi yang akan diusahakan harus memperhatikan ...
a. Kebutuhan
barang dan jasa masyarakat yang akan dilayani
b. Bahan
baku yang digunakan
c. Tenaga
kerja
d. Keadaan
masyarakat tersebut
e.
Keuntungan usaha
Jawaban: a. Kebutuhan barang dan jasa masyarakat yang akan dilayani
Dalam upaya
membangun usaha yang berkelanjutan, pemilihan komoditi atau produk yang akan
dikembangkan tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Keberhasilan sebuah usaha
sangat ditentukan oleh sejauh mana produk atau jasa yang ditawarkan mampu
memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kebutuhan
pasar merupakan pertimbangan yang menjadi tolak ukur bagi para pelaku usaha
untuk merencanakan, mengembangkan, hingga memasarkan komoditas yang akan
diusahakan. Tidak hanya sekadar menciptakan produk, usaha tersebut harus sesuai
dengan permintaan kebutuhan masyarakat.
Memahami Kebutuhan Barang dan Jasa Komoditi Usaha
Prinsip yang
mendasari aktivitas bisnis adalah hukum permintaan dan penawaran. Artinya,
suatu produk atau jasa akan memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila terdapat
permintaan dari masyarakat. Mengetahui kebutuhan barang dan jasa yang akan
dilayani merupakan langkah strategis yang harus diprioritaskan oleh calon
pelaku usaha.
Mengapa ini penting? Karena kebutuhan masyarakat bersifat dinamis dan beragam, bergantung pada kondisi geografis, tingkat ekonomi, gaya hidup, dan perkembangan teknologi di suatu wilayah. Misalnya, di wilayah perkotaan yang modern, kebutuhan terhadap layanan berbasis teknologi seperti jasa pengiriman instan, e-commerce, atau makanan siap saji mengalami peningkatan. Sebaliknya, di daerah pedesaan, kebutuhan lebih dominan pada sektor pertanian, perkebunan, atau bahan pangan pokok.
Berdasarkan laporan World Bank, keberhasilan usaha kecil dan menengah (UKM) dalam memenuhi kebutuhan lokal berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara. Studi yang dilakukan di beberapa negara berkembang menunjukkan bahwa 70% keberhasilan UKM bergantung pada kemampuan dalam memahami kebutuhan pasar dan menyesuaikan produk atau layanan yang ditawarkan.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
b. Bahan Baku yang Digunakan
Memperhatikan
ketersediaan bahan baku memang penting dalam usaha, terutama bagi bisnis
manufaktur atau berbasis produksi. Tanpa bahan baku yang stabil dan
berkualitas, produksi akan terganggu. Namun, ketersediaan bahan baku hanya
menjadi faktor pendukung, bukan alasan utama keberhasilan usaha.
Misalnya,
meskipun bahan baku melimpah, jika produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan
kebutuhan pasar, maka usaha tersebut akan stagnan. Sebagai contoh, pabrik kain
di daerah dengan bahan baku kapas yang berlimpah bisa saja mengalami kerugian
jika pasar lebih membutuhkan pakaian jadi ketimbang bahan mentah.
c. Tenaga Kerja
Tenaga kerja
merupakan faktor produksi dalam menggerakkan suatu usaha. Namun, ketersediaan
tenaga kerja hanya menjadi modal operasional. Tanpa mengetahui kebutuhan barang
atau jasa, usaha akan kesulitan dalam menciptakan permintaan.
Contohnya,
meskipun suatu wilayah memiliki tenaga kerja melimpah di bidang kerajinan
tangan, produk tidak akan laku jika masyarakat lebih memerlukan kebutuhan
primer seperti pangan atau layanan kesehatan.
d. Keadaan Masyarakat Tersebut
Keadaan
masyarakat memang mempengaruhi karakteristik pasar. Faktor tersebut mencakup
budaya, kebiasaan konsumsi, serta tingkat ekonomi masyarakat. Meskipun
demikian, memahami kondisi masyarakat hanya langkah awal dalam menganalisis
pasar.
Jika tidak
dikaitkan dengan kebutuhan spesifik masyarakat, maka usaha tersebut masih
berisiko gagal. Sebagai contoh, di wilayah dengan masyarakat berpenghasilan
rendah, kebutuhan utama mungkin berkisar pada barang kebutuhan pokok dan bukan
barang mewah.
e. Keuntungan Usaha
Mencari
keuntungan adalah tujuan akhir dari setiap bisnis. Namun, fokus hanya pada
keuntungan tanpa memperhatikan kebutuhan pasar akan menyebabkan strategi bisnis
yang bersifat spekulatif. Menawarkan produk tanpa permintaan yang jelas tidak
akan menghasilkan keuntungan. Keuntungan usaha merupakan hasil dari kemampuan
usaha dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Mengapa Kebutuhan Barang dan Jasa Menjadi Prioritas ?
Memahami kebutuhan barang dan jasa masyarakat tetap menjadi prioritas utama yang harus diperhatikan dalam mengusahakan komoditi. Hal itu dikarenakan pemenuhan kebutuhan masyarakat mempengaruhi terciptanya permintaan pasar yang berkelanjutan. Jika sebuah produk atau jasa mampu menjawab persoalan dan keinginan masyarakat, maka otomatis produk akan diminati dan dibutuhkan.
Permintaan pada akhirnya akan menciptakan aliran pendapatan dan keuntungan bagi pelaku usaha. Studi kasus yang menarik datang dari perusahaan teknologi besar seperti Apple. Steve Jobs bukan hanya menciptakan teknologi canggih. Namun juga memahami bahwa kebutuhan pasar bukan hanya teknologi, melainkan kemudahan, efisiensi, dan desain yang menarik.
Dengan fokus pada kebutuhan, produk-produk Apple berhasil mendominasi pasar global. Hal serupa terjadi pada usaha skala kecil seperti warung makan dan UMKM lokal. Bisnis seperti ini bisa bertahan karena menyediakan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, seperti makanan dengan harga terjangkau atau produk sehari-hari yang praktis.
Dalam menentukan komoditi yang akan diusahakan, prioritas utama adalah memperhatikan kebutuhan barang dan jasa masyarakat yang akan dilayani. Hal itu menjadi kunci keberhasilan sebuah usaha, karena hanya produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang akan menciptakan permintaan pasar. Faktor pendukung lain seperti bahan baku, tenaga kerja, keadaan masyarakat, dan keuntungan usaha tetap penting, tetapi bergantung pada ketepatan produk dengan pasar.
Tanpa memahami kebutuhan masyarakat, usaha tidak akan bertahan, bahkan berisiko mengalami kerugian. Oleh karena itu, para pelaku usaha perlu melakukan riset pasar, menganalisis perilaku konsumen, dan mengembangkan produk atau layanan yang menjawab persoalan di tengah masyarakat.

