Deskripsi soal elemen-elemen kepedulian terhadap mutu kualitas kerja kecuali

 

elemen-elemen kepedulian terhadap mutu kualitas kerja kecuali

Elemen-elemen kepedulian terhadap mutu kualitas kerja kecuali ….

 

a. imbal jasa harus sepadan dengan pekerjaannya

b. kewenangan harus melampui tanggung jawab

c. rasa keadilan harus ditanamkan

d. informasi mutu (kualitas) harus digunakan untuk perbaikan, bukan untuk mengawasi orang

e. kolaborasi, sinergi, bukanlah kompetensi harus selalu merupakan basis Kerjasama

 

Jawaban: b. kewenangan harus melampui tanggung jawab

 

Mutu kualitas kerja adalah factor penting dalam keberhasilan perusahaan, baik di sektor publik maupun swasta. Kualitas tidak hanya menyangkut produk atau layanan yang dihasilkan, tetapi juga mencakup proses kerja, suasana lingkungan kerja, hingga hubungan antarpekerja di dalamnya. 


Kepedulian terhadap mutu kualitas kerja didukung oleh sejumlah elemen penting yang harus ditanamkan dalam setiap aspek perusahaan. Namun, ada pula elemen yang keliru atau bahkan kontraproduktif jika diterapkan. 


Dalam artikel ini, kita akan membahas elemen-elemen yang sesuai terhadap mutu kualitas kerja dan menjelaskan mengapa "kewenangan harus melampaui tanggung jawab" (jawaban B) tidak termasuk.

 

Mengurai Elemen-Elemen Utama dalam Mutu Kualitas Kerja

Imbal Jasa Harus Sepadan dengan Pekerjaannya

Imbal jasa yang adil merupakan elemen mendasar dalam menjaga kepuasan dan motivasi karyawan. Menurut survei yang dilakukan oleh Gallup, karyawan yang merasa dihargai secara finansial menunjukkan tingkat produktivitas hingga 25% lebih tinggi dibandingkan yang merasa underpaid. Imbal jasa yang sepadan menciptakan kepercayaan dan rasa hormat dalam perusahaan, sehingga meningkatkan mutu kerja secara keseluruhan.

 

Rasa Keadilan Harus Ditanamkan

Rasa keadilan berfungsi sebagai landasan moral dalam interaksi di tempat kerja. Perusahaan yang menerapkan keadilan dalam pembagian tanggung jawab, pengakuan, dan penghargaan terhadap kontribusi karyawan menciptakan lingkungan kerja yang sehat. John Rawls, dalam teorinya tentang keadilan, menyebutkan bahwa keadilan sosial dalam perusahaan memperkuat solidaritas dan kolaborasi.

 

Informasi Mutu Harus Digunakan untuk Perbaikan, Bukan untuk Mengawasi Orang

Pendekatan berbasis data yang sehat menjadi aspek dalam membangun budaya kerja yang progresif. Informasi tentang mutu kerja digunakan untuk mengidentifikasi kelemahan serta memperbaikinya, bukan untuk menghukum karyawan. 


ISO 9001, standar internasional untuk sistem manajemen mutu, menyatakan bahwa data harus digunakan secara strategis untuk meningkatkan efisiensi proses, bukan sebagai metode pengawasan yang merusak kepercayaan.

 

Kolaborasi dan Sinergi sebagai Basis Kerjasama

Kerjasama berbasis kolaborasi dan sinergi mengarahkan perusahaan menuju tujuan bersama. Berbeda dari kompetisi internal yang merugikan, kolaborasi memungkinkan karyawan memanfaatkan keahlian satu sama lain untuk menciptakan hasil terbaik. 


Sebuah studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa tim dengan tingkat kolaborasi tinggi memiliki peluang sukses proyek 34% lebih besar dibandingkan dengan yang tidak.

 

Mengapa "Kewenangan Harus Melampaui Tanggung Jawab" Tidak Tepat ?

Pilihan B, yaitu "kewenangan harus melampaui tanggung jawab," jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar manajemen dan mutu kualitas kerja. 


Dalam kerangka manajemen modern, seperti yang diuraikan oleh Peter Drucker, kewenangan dan tanggung jawab harus selalu seimbang. Jika kewenangan melampaui tanggung jawab, beberapa risiko berikut dapat muncul:

 

  • Abuse of Power (Penyalahgunaan Kekuasaan): Karyawan dengan kewenangan berlebih tanpa tanggung jawab yang setara berpotensi menyalahgunakan posisi mereka untuk kepentingan pribadi.
  • Merosotnya Kepercayaan: Ketidakseimbangan ini menciptakan kesenjangan dalam tim dan memperlemah rasa saling percaya.
  • Inefisiensi Perusahaan: Ketika seseorang memiliki terlalu banyak kewenangan tanpa akuntabilitas, keputusan yang dibuat sering kali tidak memiliki dasar yang kuat, sehingga merusak kualitas kerja.
  • Penyalahgunaan Kekuasaan: Karyawan yang memiliki kewenangan lebih besar dari tanggung jawab cenderung kurang termotivasi untuk memastikan mutu kerja yang baik karena merasa tidak terikat oleh tanggung jawab. Hal ini dapat menciptakan budaya kerja yang tidak etis.
  • Hilangnya Akuntabilitas: Keseimbangan antara kewenangan dan tanggung jawab adalah inti dari akuntabilitas. Ketidakseimbangan ini akan menyebabkan kebingungan dalam struktur perusahaan, sehingga mutu kerja sulit dijaga.
  • Pengabaian Prinsip Keadilan: Memberikan kewenangan tanpa tanggung jawab menciptakan ketimpangan di antara karyawan, melanggar prinsip keadilan yang telah dijelaskan sebelumnya.

 

Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain

  • Pilihan A: Imbal jasa yang sepadan terbukti sebagai elemen penting untuk menjaga kesejahteraan karyawan dan memastikan produktivitas tinggi.
  • Pilihan C: Rasa keadilan menciptakan harmoni dan mengurangi konflik internal, menjadi aspek penting dalam manajemen mutu.
  • Pilihan D: Penggunaan data untuk perbaikan, bukan pengawasan, adalah cara efektif untuk membangun kepercayaan dan mendorong inovasi.
  • Pilihan E: Kolaborasi adalah inti dari keberhasilan kerja tim yang mendorong hasil berkualitas tinggi.

Sebaliknya, pilihan B tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tersebut, karena lebih berfokus pada kekuasaan yang tidak seimbang daripada menciptakan efisiensi kerja.

 

Kepedulian terhadap mutu kualitas kerja hanya dapat diwujudkan dengan memprioritaskan elemen-elemen yang mendukung keseimbangan, keadilan, kolaborasi, dan inovasi. Jawaban B, "kewenangan harus melampaui tanggung jawab," tidak hanya salah secara konseptual tetapi juga berpotensi merusak lingkungan perusahaan. 


Dengan memahami elemen-elemen yang sesuai, perusahaan dapat menciptakan budaya kerja yang sehat dan berkelanjutan, di mana semua pihak terlibat dalam menjaga kualitas pekerjaan.​

LihatTutupKomentar