Berikut merupakan pembagian jenis kolam menurut fungsinya kecuali ...
a.
pemberokan
b.
tradisional
c. pemijahan
d. penetasan
e.
pendederan
Jawaban: b. tradisional
Kolam merupakan salah satu aspek penting dalam budidaya perikanan, terutama dalam kegiatan pemeliharaan ikan atau organisme akuatik lainnya. Fungsi dan jenis kolam sangat beragam, bergantung pada tujuan spesifik yang ingin dicapai oleh para petani ikan atau ahli perikanan.
Berikut ini, kita akan membahas pembagian
kolam berdasarkan fungsinya, mengetahui berbagai jenis kolam yang digunakan
untuk tujuan tertentu, dan mengapa jenis tertentu tidak termasuk dalam kategori
ini.
Kolam tidak hanya digunakan sebagai tempat hidup ikan, tetapi juga untuk mendukung proses siklus hidup ikan, seperti pemberokan, pemijahan, penetasan, dan pendederan.
Masing-masing kolam dirancang dengan kondisi lingkungan yang sesuai untuk
mendukung tahap tertentu dalam siklus hidup ikan, dan setiap kolam memiliki
karakteristik yang disesuaikan dengan fungsinya.
Kolam Pemberokan
Kolam
pemberokan adalah kolam yang digunakan untuk menampung ikan sebelum dipasarkan.
Ikan yang baru dipanen seringkali masih terkontaminasi dengan kotoran atau
racun, sehingga memerlukan waktu tertentu untuk dibersihkan. Proses pemberokan
bertujuan untuk memulihkan kondisi fisik ikan, membersihkan kotoran, dan
memastikan ikan dalam keadaan segar sebelum dijual.
Kolam
pemberokan juga dilengkapi dengan sistem filtrasi dan aerasi untuk menjaga
kualitas air agar tetap baik dan oksigen terdistribusi secara merata. Kolam ini
juga sering dilengkapi dengan pembatasan ruang agar ikan tidak saling berebut
tempat dan stres, yang dapat mempengaruhi kualitas ikan.
Kolam Pemijahan
Pemijahan adalah proses reproduksi ikan, di mana ikan jantan dan betina dikawinkan untuk menghasilkan telur. Kolam pemijahan dirancang dengan kondisi khusus yang mendukung proses pemijahan, seperti kedalaman air yang cukup, suhu yang ideal, serta penambahan media pemijahan seperti tanaman air.
Kolam pemijahan juga
terpisah dari kolam lain untuk memastikan keberhasilan proses pemijahan, dengan
perhatian khusus terhadap kualitas air dan keberadaan ikan yang akan melakukan
pemijahan.
Bentuk kolam pemijahan berbentuk kolam berbatas atau kolam terpisah, di mana ikan betina dan jantan ditempatkan secara terpisah hingga waktunya tiba untuk memijahkan telur.
Suhu air yang terjaga dan kualitas air yang baik sangat penting untuk
menghasilkan telur yang berkualitas. Dengan kondisi yang tepat, kolam pemijahan
dapat menghasilkan benih ikan yang akan tumbuh lebih baik dalam proses
pendederan.
Kolam Penetasan
Setelah proses pemijahan, telur yang telah dibuahi akan berkembang menjadi larva ikan. Kolam penetasan digunakan untuk menampung telur yang baru dikeluarkan oleh ikan betina. Kolam penetasan memiliki fitur khusus, seperti kedalaman air yang rendah dan suhu yang terkontrol untuk mendukung perkembangan telur menjadi larva yang sehat.
Penetasan
akan berlangsung dalam waktu yang cukup singkat, dan kolam penetasan dirancang
agar aliran air bisa mengalir secara perlahan untuk menjaga kebersihan dan
mencegah telur dari kerusakan. Setelah larva menetas, lantas akan dipindahkan
ke kolam lain, seperti kolam pendederan, untuk memulai tahap pertumbuhan.
Kolam Pendederan
Pendederan merupakan tahap pertumbuhan benih ikan setelah menetas hingga ukuran yang cukup besar untuk dipindahkan ke kolam pembesaran. Kolam pendederan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kolam penetasan dan pemijahan.
Kolam
pendederan digunakan untuk membesarkan benih ikan selama beberapa bulan dengan
memberikan pakan yang cukup dan menjaga kualitas air agar ikan dapat tumbuh
dengan optimal.
Salah satu
karakteristik penting dari kolam pendederan adalah pemeliharaan kepadatan ikan
yang lebih rendah dibandingkan dengan kolam pembesaran, sehingga ikan memiliki
cukup ruang untuk berkembang. Selain itu, kolam pendederan dilengkapi dengan
sistem sirkulasi air dan aerasi untuk memastikan ikan mendapatkan cukup
oksigen.
Kolam Tradisional
Berbeda dengan jenis-jenis kolam di atas, kolam tradisional bukanlah suatu jenis kolam yang secara khusus dirancang untuk tujuan tertentu seperti pemberokan, pemijahan, penetasan, atau pendederan. Kolam tradisional mengacu pada kolam yang dibangun dengan cara yang lebih sederhana dan memiliki desain yang lebih alami,
sering kali ditemukan di area pedesaan atau sebagai kolam tempat
budidaya ikan secara umum. Kolam tradisional akan digunakan untuk berbagai
tujuan, namun tidak memiliki desain fungsional yang khas seperti kolam
pemberokan atau pemijahan.
Kolam
tradisional lebih fokus pada keberlanjutan dan keberagaman jenis ikan yang
dapat dibudidayakan dalam satu kolam, tanpa terlalu banyak spesifikasi teknis.
Oleh karena itu, kolam tradisional tidak termasuk dalam kategori kolam yang
dibangun dengan tujuan spesifik yang berkaitan dengan proses perikanan
berdasarkan fungsinya.
Mengapa Kolam Tradisional Tidak Termasuk ?
Perbedaan utama mengapa kolam tradisional tidak termasuk dalam pembagian jenis kolam berdasarkan fungsinya terletak pada kemudahan. Kolam tradisional, meskipun penting dalam untuk budidaya ikan secara keseluruhan, tidak memiliki fungsi teknis yang terfokus seperti kolam pemberokan, pemijahan, penetasan, atau pendederan.
Kolam tradisional lebih bersifat umum dan tidak dirancang dengan
fitur spesifik untuk mendukung tahapan tertentu dalam siklus hidup ikan,
sehingga tidak sesuai dengan pembagian fungsional yang lebih terperinci.
Pemahaman tentang fungsi kolam sangat penting untuk mencapai hasil yang optimal. Kolam pemberokan, pemijahan, penetasan, dan pendederan memiliki fungsi dan desain yang jelas, disesuaikan dengan tahapan dalam siklus hidup ikan. Sementara itu, kolam tradisional meskipun berguna dalam budidaya ikan, tidak memiliki spesifikasi fungsional yang sama.
Oleh karena itu, jawaban yang tepat untuk
pertanyaan diatas adalah bahwa "kolam tradisional" bukan termasuk
dalam pembagian jenis kolam menurut fungsinya.