Kebutuhan menurut intensitas adalah kebituhan dibedakan menurut ....
A. waktu
pemenuhannya
B. pelaku
yang menggunakan alat pemenuhannya
C. pemenuhan
fisik dan jiwa
D. tingkat
pendidikan dan peradaban
E. tingkat
keutamaan pemenuhannya
Jawaban: E. tingkat keutamaan pemenuhannya
Dalam hidup
sehari-hari, setiap individu memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun,
kebutuhan tidak selalu sama dari segi intensitas atau urgensinya. Beberapa
kebutuhan mendesak harus dipenuhi segera, sementara yang lain bisa menunggu
tanpa menimbulkan dampak serius. Beriku ini akan menjelaskan pengelompokan
kebutuhan manusia menurut intensitasnya, dan mengapa jawaban yang tepat adalah
"tingkat keutamaan pemenuhannya".
Manusia,
sebagai makhluk yang kompleks, bukan hanya memiliki kebutuhan yang beragam,
tetapi juga harus mengelola pemenuhan kebutuhannya berdasarkan intensitas atau
prioritas. Hal ini bisa diartikan sebagai urutan pentingnya suatu kebutuhan
dipenuhi dibandingkan kebutuhan lainnya. Maka, untuk memahami lebih jauh, kita
harus mengetahui bagaimana intensitas kebutuhan itu dibedakan.
Apa itu Kebutuhan Menurut Intensitas ?
Kebutuhan
menurut intensitas adalah pengelompokan kebutuhan berdasarkan prioritas atau
tingkat keutamaan pemenuhannya. Dengan begitu kebutuhan manusia bukan hanya
dilihat dari perspektif waktu, pelaku yang memenuhi, atau dampak fisik dan
jiwa, melainkan lebih pada seberapa penting kebutuhan tersebut untuk segera
dipenuhi.
Mengapa Jawabannya "Tingkat Keutamaan Pemenuhannya" ?
Untuk
memahami mengapa pilihan "tingkat keutamaan pemenuhannya" merupakan
jawaban yang paling tepat, mari kita bandingkan dengan pilihan lainnya.
Waktu Pemenuhannya (A)
Pilihan ini
bisa tampak logis, mengingat kebutuhan memang sering diatur oleh waktu.
Kebutuhan mendesak harus segera dipenuhi, sementara kebutuhan lain dapat
ditunda. Namun, waktu pemenuhan kebutuhan bukanlah faktor utama dalam
menentukan intensitas. Waktu lebih terkait dengan aspek teknis atau logistik
dalam pemenuhan kebutuhan, bukan tingkat urgensinya secara intrinsik.
Pelaku yang Menggunakan Alat Pemenuhannya (B)
Pilihan ini
terlalu sempit dan tidak mencerminkan konsep kebutuhan secara keseluruhan.
Kebutuhan manusia tidak bisa dikelompokkan hanya berdasarkan siapa yang
memenuhi atau alat yang digunakan. Misalnya, apakah seseorang memenuhi
kebutuhan secara mandiri atau dengan bantuan alat, hal itu tidak ada
hubungannya dengan tingkat keutamaan.
Pemenuhan Fisik dan Jiwa (C)
Pilihan ini
merupakan klasifikasi jenis kebutuhan fisik atau psikis yang jelas penting.
Namun tidak berhubungan langsung dengan intensitas atau urgensi. Kebutuhan
fisik seperti makan dan tidur mungkin terasa lebih mendesak, tetapi kebutuhan
psikis seperti rasa aman juga bisa menjadi kebutuhan yang mendesak di saat
tertentu. Yang membedakan intensitas adalah pentingnya pemenuhan dalam situasi
tertentu, bukan apakah kebutuhan tersebut bersifat fisik atau psikis.
Tingkat Pendidikan dan Peradaban (D)
Pilihan ini
lebih berkaitan dengan faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pola kebutuhan
manusia. Meski benar bahwa pendidikan dan peradaban dapat memengaruhi cara
seseorang memandang kebutuhannya, itu tidak berhubungan langsung dengan
intensitas kebutuhan. Semua orang, terlepas dari pendidikan atau peradaban,
tetap memiliki kebutuhan dengan tingkatan intensitas yang berbeda-beda.
Tingkat Keutamaan Pemenuhannya (E)
Inilah jawaban yang paling tepat. Kebutuhan menurut intensitas yaitu bagaimana kita memprioritaskan pemenuhan kebutuhan berdasarkan seberapa penting atau mendesaknya suatu kebutuhan untuk dipenuhi. Misalnya, kebutuhan akan makanan ketika lapar jelas lebih mendesak dibandingkan kebutuhan akan hiburan.
Sementara dalam situasi lain, seseorang mungkin lebih membutuhkan rasa aman
daripada kebutuhan materi tertentu. Oleh karena itu, tingkat keutamaan atau
prioritas merupakan faktor untuk memahami intensitas kebutuhan.
Pengertian tentang Tingkat Keutamaan Pemenuhan Kebutuhan
Dalam
kehidupan sehari-hari, kita sering dihadapkan pada keputusan yang memerlukan
prioritas dalam pemenuhan kebutuhan. Sebagai contoh, seorang pekerja yang
memiliki tanggung jawab besar di tempat kerja akan memprioritaskan pekerjaan
daripada waktu istirahat. Sebaliknya, saat tubuhnya mulai merasakan kelelahan,
kebutuhan akan istirahat menjadi lebih mendesak dan menggeser prioritas
kebutuhan pekerjaan.
Kebutuhan
menurut intensitas juga menjadi landasan dalam banyak teori ekonomi dan
psikologi, di mana prioritas kebutuhan seseorang dapat berubah sesuai dengan
kondisi lingkungan, situasi, dan waktu. Teori hierarki kebutuhan dari Abraham
Maslow, misalnya, membagi kebutuhan manusia ke dalam beberapa tingkat, di mana
kebutuhan dasar seperti makanan dan keamanan harus dipenuhi terlebih dahulu
sebelum seseorang mengejar kebutuhan yang lebih tinggi seperti penghargaan diri
dan aktualisasi diri.
Namun,
Maslow juga menjelaskan bahwa dalam keadaan darurat, hierarki ini bisa berubah.
Misalnya, seorang yang biasa mengutamakan pencapaian diri akan memprioritaskan
kebutuhan dasar seperti keamanan jika berada dalam situasi berbahaya. Hal itu
menunjukkan bahwa intensitas kebutuhan selalu bergantung pada situasi dan
keutamaan.
Melihat dari
perspektif yang lebih luas, kebutuhan manusia tidaklah statis. Kebutuhan
terkadang dinamis seiring dengan perubahan kondisi kehidupan. Pengelompokan
kebutuhan berdasarkan intensitasnya memnambah sudut pandang tentang bagaimana
manusia menentukan prioritas dalam pemenuhan kebutuhan.
Dengan demikian, dari pengertian diatas terhadap pilihan jawaban yang diberikan, jelas bahwa kebutuhan menurut intensitas merupakan kebutuhan yang dibedakan berdasarkan "tingkat keutamaan pemenuhannya".
Hal ini bukan sekadar
tentang kapan atau siapa yang memenuhi kebutuhan tersebut, melainkan tentang
urgensi dan pentingnya suatu kebutuhan untuk segera dipenuhi, yang pada
akhirnya menentukan intensitas dari kebutuhan.