Koreografi dan teknik gerak tari kreasi dilakukan dengan ....
a.
menyesuaikan tema yang dikembangkan
b.
menyesuaikan keadaan
c. mengikat
diri pada aturan dan adat
d. terikat
pada aturan yang sudah baku
Jawaban: a. menyesuaikan tema yang dikembangkan
Tari kreasi, sebagai salah satu bentuk seni tari yang berkembang, bukan hanya mematuhi kaidah-kaidah teknis dan estetika, tetapi juga memberikan ruang bagi kreativitas dan inovasi dalam seni tari. Untuk menciptakan karya tari kreasi yang memukau, koreografer harus memiliki pemahaman mengenai bagaimana menyesuaikan gerakan tari dengan tema yang dikembangkan.
Namun, pilihan itu
bukan satu-satunya. Terdapat pilihan lain yang dapat dipertimbangkan, seperti
menyesuaikan keadaan, mengikat diri pada aturan dan adat, atau terikat pada
aturan yang sudah baku. Untuk memahami lebih lanjut, mari kita pahami setiap
pilihan jawaban diatas.
Menyesuaikan Tema yang Dikembangkan
Saat
menciptakan sebuah tari kreasi, tema menjadi landasan utama yang mengarahkan
seluruh proses kreatif. Tema bukan hanya menentukan jenis gerakan yang
digunakan, tetapi juga suasana, tempo, dan dinamika tari tersebut. Misalnya,
jika tema yang diangkat adalah "alam", maka gerakan yang dihasilkan
akan lebih mengalir dan lembut, mencerminkan angin yang berhembus atau air yang
mengalir. Sebaliknya, tema "perjuangan" akan dipertunjukkan melalui
gerakan yang tegas, kuat, dan berenergi.
Kesesuaian
antara gerakan dan tema merupakan faktor keberhasilan sebuah koreografi.
Gerakan yang dipilih harus biaa menggambarkan esensi dari tema tersebut,
sehingga penonton bukan hanya menyaksikan tarian, tetapi juga merasakan dan
memahami pesan yang ingin disampaikan. Hal itu mencerminkan sebuah proses
kreatif , di mana setiap unsur dari tari, mulai dari gerakan, musik, kostum,
hingga pencahayaan, diterapkan untuk menghidupkan tema yang dipilih.
Menyesuaikan Keadaan
Pilihan
untuk menyesuaikan koreografi dan teknik gerak tari dengan keadaan juga bisa
menjadi strategi yang efektif, terutama dalam konteks pertunjukan langsung.
Menyesuaikan keadaan berarti memahami dan merespons situasi dan kondisi yang
ada pada saat pertunjukan berlangsung. Hal itu bisa mencakup berbagai aspek
seperti tempat pertunjukan, jumlah penonton, suasana, hingga kondisi fisik para
penari.
Misalnya,
dalam sebuah pertunjukan di ruang terbuka dengan penonton yang sangat dekat,
koreografer memilih gerakan yang lebih kecil dan detail agar dapat lebih
dilihat oleh penonton. Sebaliknya, di sebuah teater besar dengan jarak yang
jauh antara panggung dan penonton, gerakan yang besar dan ekspresif lebih
efektif untuk menarik perhatian.
Namun,
menyesuaikan dengan keadaan memiliki keterbatasan. Seringkali, keputusan ini
bersifat reaktif dan tidak selalu sesuai dengan tema atau pesan utama dari
tarian. Keadaan dapat memaksa koreografer untuk mengubah gerakan atau teknik,
yang bisa jadi mengurangi daya tarik dari karya tari kreasi.
Mengikat Diri pada Aturan dan Adat
Pilihan ini
lebih tepat ditemukan pada tari tradisional daripada tari kreasi. Dalam tari
tradisional, setiap gerakan memiliki makna dan simbol budaya, serta mengikuti
aturan dan adat yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Misalnya,
dalam tari Bedhaya dari Jawa, setiap posisi dan gerakan memiliki filosofi dan
aturan yang sangat ketat, mencerminkan nilai-nilai budaya dan spiritual.
Mengikuti
aturan dan adat dapat memberikan keaslian dan keautentikan yang tak ternilai.
Namun, dalam konteks tari kreasi yang lebih modern dan eksperimental, mengikat
diri pada aturan bisa menjadi hambatan bagi kreativitas pada seni tari. Tari
kreasi dimaksudkan untuk diadaptasi dari norma-norma yang ada, menciptakan
sesuatu yang baru dan segar. Oleh karena itu, terikat pada aturan dan adat
tradisional tidak sejalan dengan tujuan penciptaan tari kreasi.
Terikat pada Aturan yang Sudah Baku
Mirip dengan
poin sebelumnya, terikat pada aturan yang sudah baku juga seringkali diterapkan
dalam tari tradisional. Aturan ini bisa mencakup struktur koreografi, urutan
gerakan, atau cara tertentu dalam menerapkan gerakan. Aturan ini memberikan
aturan seni tari yang jelas dan memastikan keaslian dan konsistensi dalam
penampilan.
aturan yang
sudah baku juga bisa menjadi dasar yang kuat bagi koreografer dan penari untuk
mengembangkan teknik dan ketrampilan menari. Menguasai teknik-teknik dasar juga
penting sebelum mencoba hal-hal yang lebih eksperimental. Namun, jika tujuan
utama dari tari kreasi adalah untuk menciptakan sesuatu yang baru dan orisinal,
maka terlalu terikat pada aturan yang sudah baku bisa menjadi penghalang.
Setelah menimbang berbagai pilihan di atas, jelas bahwa menyesuaikan gerakan tari dengan tema yang dikembangkan merupakan pendekatan yang paling relevan untuk koreografi tari kreasi. Pendekatan ini memungkinkan kebebasan kreatif sambil tetap fokus pada esensi dari karya seni yang ingin disampaikan.
Sementara menyesuaikan keadaan, mengikat diri pada aturan dan adat, serta terikat pada aturan yang sudah baku masing-masing memiliki kelebihan dan konteks penggunaannya, mereka cenderung lebih terbatas dalam memberikan ruang bagi inovasi dan eksperimen yang merupakan jantung dari tari kreasi.
Oleh karena
itu, untuk menciptakan tari kreasi yang benar-benar mengesankan dan bermakna,
menyesuaikan gerakan dengan tema yang dikembangkan adalah jalan yang paling
efektif dan memadai.