Bacalah
penggalan resensi berikut!
Cerita ini
baik dan mudah ditangkap. Pengarang menyajikan masalah yang aktual dan sering
kita jumpai sehari-hari. Semuanya dapat diterima akal sehat serta tidak
membosankan. Pengarang menguraikan panjang Iebar karakter tokoh-tokohnya. Jadi,
cerita tidak kabur. Sayang pengarang sering mengulang-ulang kata porno. Dalam
satu buku, mungkin lebih dari empat kisah.
Kalimat resensi yang menjelaskan kelemahan buku adalah ....
A. Cerita
tidak dapat diterima akal sehat dan membosankan.
B. Karakter
tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang.
C. Pengarang
terlalu sering menggunakan kata porno padahal kata tersebut dapat dihindari.
D. Cerita
diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain.
E. Kebosanan
dapat diatasi oleh pembaca buku ini.
Jawaban: C. Pengarang terlalu sering menggunakan kata porno padahal kata tersebut dapat dihindari.
Resensi yang
kita bahas dari contoh diatas menyebutkan bahwa cerita dalam buku tersebut
disajikan dengan baik dan mudah dipahami. Pengarang dianggap berhasil
mengangkat masalah-masalah aktual yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa cerita tersebut sesuai dengan kondisi
sosial saat ini, membuatnya lebih dekat dengan pembaca. Narasi dan deskripsi
yang jelas membuat karakter tokoh-tokoh dalam cerita menjadi hidup, sehingga
pembaca dapat dengan mudah memahami motivasi dan tindakan.
Namun,
seperti halnya karya sastra lainnya, buku yang ditunjukkan oleh penggalan
resensi iatas juga tidak luput dari kritik. Dalam resensi tersebut, terdapat
kalimat yang menjelaskan kelemahan buku , yang menjadi fokus utama artikel
berikut.
Penilaian Resensi
Kritik dalam
resensi diatas mengarah pada penggunaan kata yang dianggap tidak pantas atau
tidak perlu dalam situasi cerita. Resensi tersebut menyebutkan bahwa pengarang
terlalu sering menggunakan kata "porno." Hal ini menarik untuk
diketahui lebih lanjut karena menyentuh aspek moral dan estetika dalam
penulisan.
Menggunakan
kata-kata dengan konotasi negatif atau vulgar dapat memberikan kesan negatif
dalam karya sastra. Namun, penggunaan yang berlebihan atau tidak tepat dapat
mengalihkan fokus dari narasi utama dan mengganggu pengalaman membaca. Dalam
kasus ini, pengarang dinilai menggunakan kata tersebut lebih dari empat kali
dalam satu buku, yang menurut resensi tersebut, seharusnya dapat dihindari. Hal
itu menimbulkan pertanyaan mengenai apakah penggunaan bahasa semacam itu memang
diperlukan untuk mendukung cerita atau hanya sebagai unsur sensasional.
Bandingkan dengan Pilihan Jawaban Lain
Untuk
memperjelas pemahaman, mari kita bandingkan dengan beberapa pilihan jawaban
yang mungkin diambil dari penggalan resensi tersebut:
A. Cerita tidak dapat diterima akal sehat dan membosankan.
Pernyataan
pilihan (A) secara langsung mengkritik logika cerita dan daya tariknya. Namun,
tidak sesuai dengan narasi resensi yang memuji cerita sebagai sesuatu yang
realistis dan menarik.
B. Karakter tidak tergambar dengan cepat dan membaca berulang-ulang.
Pernyataan
pilihan (B) mengkritik kejelasan dan pengembangan karakter, yang bertentangan
dengan pujian dalam resensi tentang penggambaran karakter yang mendalam dan
jelas.
C. Pengarang terlalu sering menggunakan kata porno padahal kata tersebut dapat dihindari.
Inilah
jawaban yang benar sesuai dengan resensi. Kritik ini menjelaskan keberatan
terhadap jumlah penggunaan kata yang tidak pantas dalam narasi, menyoroti aspek
yang bisa diperbaiki oleh pengarang.
D. Cerita diungkapkan seperti lazimnya cerita yang lain.
Pernyataan
pilihan (D) cenderung netral dan tidak memberikan kritik yang tajam, berbeda
dengan kritik spesifik terhadap penggunaan kata-kata tertentu.
E. Kebosanan dapat diatasi oleh pembaca buku ini.
Pernyataan
pilihan (E) justru memberikan pujian terhadap kemampuan cerita dalam menjaga
minat pembaca, tidak sesuai dengan kritik yang sebenarnya ada dalam resensi.
- Pilihan jawaban yang tepat adalah C, di mana pengarang terlalu sering menggunakan kata "porno." Kritik ini penting karena menunjukkan aspek yang perlu diperhatikan dalam penulisan, terutama dalam hal penggunaan bahasa yang dapat mempengaruhi pengalaman membaca dan persepsi terhadap cerita.
Resensi bukan hanya memberikan pujian atau kritik semata, tetapi juga berfungsi sebagai gambaran yang objektif untuk menjelaskan kualitas karya sastra. Penggunaan bahasa, pengembangan karakter, dan sesuaisi cerita adalah unsur-unsur penting yang dinilai dalam sebuah resensi, memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca potensial tentang apa yang diharapkan dari sebuah buku.
Dengan memahami
kritik sebuah resensi, kita dapat belajar untuk lebih bijak dalam memilih
bahasa dan gaya penulisan yang sesuai untuk menyampaikan pesan dalam karya
sastra.