Di balik begitu banyak transaksi dan perputaran modal, terdapat sebuah factor utama yang menggerakkan roda ekonomi uang.
Pemahaman
tentang uang, khususnya dari sisi penawarannya, menjadi faktor untuk
menjelaskan keberagaman ekonomi modern. Awal sejarah teori penawaran uang modern dari emas ke sistem fiat.
Teori penawaran uang modern berawal dari perubahan kebiasaan dalam sistem moneter global. Dahulu, nilai uang dikaitkan langsung dengan komoditas berharga seperti emas, di mana penawaran uang ditentukan oleh ketersediaan emas fisik.
Namun, sistem standar emas mulai ditinggalkan pada
abad ke-20, membuka jalan bagi sistem fiat, di mana nilai uang ditentukan oleh
otoritas moneter (bank sentral) tanpa jaminan komoditas fisik.
Perubahan tersebut menjadi awal tercetusnya teori penawaran uang modern, yang membuat penawaran uang sebagai hasil interaksi antara bank sentral, bank komersial, dan masyarakat.
Bank sentral, sebagai pencipta uang primer, memainkan peran utama dalam mengendalikan jumlah uang beredar melalui berbagai instrumen kebijakan moneter.
Di sisi lain, bank komersial bertindak
sebagai penyalur uang sekunder, memperluas penawaran uang melalui proses
penciptaan kredit.
Berbeda dengan teori penawaran uang klasik yang mendefinisikan peran pasif bank sentral, Teori Penawaran Uang Modern bisa sebagai factor penawaran uang melalui berbagai instrumen kebijakan moneter.
- Hal ini tercermin dalam pernyataan Dr. Perry Warjiyo, Gubernur Bank Indonesia ke-16 yang menjabat sejak 28 Mei 2018: "Bank Sentral memiliki peran penting dalam mengelola penawaran uang melalui berbagai instrumen kebijakan moneter, seperti operasi pasar terbuka, kebijakan suku bunga, dan kebijakan cadangan wajib."
Salah satu aspek utana Teori Penawaran Uang Modern yaitu mekanisme endogenitas. Berbeda dengan teori penawaran uang klasik yang menganggap penawaran uang eksogen. Teori penawaran uang modern memiliki arti bahwa penawaran uang beradaptasi secara dinamis terhadap perubahan permintaan uang dan kondisi ekonomi.
- Hal ini sejalan dengan pendapat Prof. Dr. C. Supomo, Guru Besar Emeritus Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: "Penawaran uang bukanlah variabel yang statis, melainkan dinamis dan terus beradaptasi dengan kebutuhan ekonomi."
Mekanisme Teori Penawaran Uang Modern
Teori Penawaran Uang Modern menjelaskan bagaimana penawaran
uang beredar di dalam sistem ekonomi. Berikut beberapa poin penting:
- Uang Primer: Dibuat oleh bank sentral dalam bentuk uang tunai dan cadangan bank.
- Uang Sekunder: Diciptakan oleh bank komersial melalui proses penciptaan kredit.
- Permintaan Uang: Dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti tingkat pendapatan, tingkat bunga, dan resiko inflasi.
- Keseimbangan Pasar Uang: Tercapai ketika penawaran uang sama dengan permintaan uang.
Peran Penting Bank Sentral Mengendalikan Aliran Uang
Bank sentral memegang kendali utama atas penawaran uang
melalui berbagai instrumen kebijakan moneter, di antaranya:
- Operasi Pasar Terbuka: Membeli atau menjual surat berharga pemerintah untuk mempengaruhi jumlah uang beredar.
- Tingkat Suku Bunga: Menaikkan atau menurunkan suku bunga untuk mendorong atau menghambat penciptaan kredit oleh bank komersial.
- Persyaratan Cadangan: Menetapkan persyaratan minimum cadangan bagi bank komersial, yang mempengaruhi kemampuan pihak perbankan untuk menciptakan kredit.
Dampak Teori Penawaran Uang Modern
Teori Penawaran Uang Modern memiliki factor pengaruh
terhadap stabilitas ekonomi dan pertumbuhan. Kebijakan moneter yang tepat dapat
membantu menjaga stabilitas harga (inflasi), mendorong pertumbuhan ekonomi, dan
meminimalisir risiko krisis keuangan.
Kritik dan Tantangan Teori Penawaran Uang Modern
Teori Penawaran Uang Modern, seperti teori ekonomi lainnya, tidak luput dari kritik. Salah satu kritik utama adalah potensi penyalahgunaan kebijakan moneter untuk kepentingan politik jangka pendek.
Selain itu, Teori
Penawaran Uang Modern juga menghadapi tantangan dalam mengendalikan penawaran
uang di era digital, di mana munculnya instrumen keuangan baru dan inovasi
teknologi dapat memengaruhi dinamika pasar uang.
Para kritikus mempertanyakan efektivitas kebijakan moneter dalam mengendalikan inflasi dan stabilitas ekonomi, terutama di tengah keberagaman ekonomi modern.
- Dr. Muhammad Chatib Basri, Ekonom Senior Universitas Indonesia, mengutarakan kekhawatirannya: "Tantangan utama dalam menerapkan Teori Penawaran Uang Modern adalah memastikan efektivitas kebijakan moneter dalam mencapai tujuan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi, di tengah berbagai faktor eksternal dan internal yang tidak terduga."
Teori Penawaran Uang Modern mendefinisikan konsep uang yang berkala untuk memahami penawaran uang dan perannya dalam perekonomian modern.
Dengan memahami dinamika uang, pemangku kepentingan ekonomi dapat membuat
kebijakan yang efektif untuk mencapai stabilitas dan pertumbuhan yang
berkelanjutan.