Di balik daunnya yang rimbun dan buahnya yang lezat, pohon sukun (Artocarpus altilis) dan sawo (Manilkara zapota) mempunyai fungsi tersendiri yang menarik yaitu getahnya. Cairan kental berwarna putih bukan sekadar limbah metabolisme, tetapi memiliki peran penting bagi kelangsungan hidup tumbuhan dan bahkan menawarkan manfaat tak terduga bagi masyarakat.
Pelindung Alami Dari Hewan
Getah sukun dan sawo merupakan strategi pertahanan diri yang ampuh. Saat kulit pohon mengeluarkan getah mengalir keluar, membentuk lapisan lengket yang mengental. Lapisan getah berfungsi sebagai penghalang untuk mempersulit serangga, jamur, dan patogen lainnya ketika menyerang.
- "Getah sukun mengandung senyawa kimia seperti resin dan tanin yang bersifat antibakteri dan antijamur," jelas Dr. Sari, peneliti botani di Universitas Brawijaya. "Senyawa resin membantu mencegah infeksi dan mempercepat proses pertumbuhan pohon."
Selain itu, getah sukun dan sawo juga memiliki rasa pahit dan aroma menyengat yang tidak disukai hewan herbivora. Perpaduan rasa dan aroma pahit menjadi penolak alami, membuat hewan-hewan pengganggu enggan mencicipi daun atau buahnya.
Manfaat Getah Sukun dan Sawo bagi Masyarakat
Meskipun getah sukun dan sawo umumnya dianggap sebagai "limbah" tumbuhan, penelitian menunjukkan bahwa getah Sukun dan Sawo menyimpan potensi manfaat bagi masyarakat.
Di beberapa daerah, getah sukun
diolah menjadi lem alami yang kuat dan tahan air. Getah Sukun dan Sawo juga
digunakan untuk melapisi luka dan membantu proses penyembuhan.
- "Getah sawo memiliki kandungan lateks yang cukup tinggi," ungkap Prof. Budi, pakar kimia bahan alam dari Institut Teknologi Bandung. "Lateks ini dapat diolah menjadi bahan baku karet alam, meskipun kualitasnya masih perlu ditingkatkan melalui penelitian lebih lanjut."
Lebih dari itu, getah sukun dan sawo juga mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai obat. Senyawa ini menunjukkan aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antikanker dalam penelitian laboratorium.
Menarik Penyerbuk
Di balik sifatnya yang lengket dan kental, getah sukun dan sawo menyimpan daya tarik bagi para penyerbuk. Aroma khasnya, yang sering kali harum dan manis, menarik perhatian lebah dan kupu-kupu.Saat kupu-kupu hinggap untuk mengambil nektar, serbuk sari menempel di tubuh kupu-kupu dan terbawa ke bunga lain, membantu proses penyerbukan dan reproduksi tumbuhan.
Potensi dan Tantangan Pemanfaatan Getah Sukun dan Sawo
Pemanfaatan getah sukun dan sawo menawarkan peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di daerah pedesaan di mana pohon sukun dan sawo banyak tumbuh. Getah dari kedua pohon tersebut bisa menjadi sumber bahan baku alternatif untuk berbagai produk, membuka lapangan pekerjaan baru, dan meningkatkan nilai ekonomi pohon sukun dan sawo.
Namun, masih banyak tantangan yang perlu dihadapi. Salah satu tantangan utama yaitu proses ekstraksi getah yang efisien dan ramah lingkungan. Selain itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami lebih lanjut sifat kimia dan biologi getah, serta mengembangkan teknologi pengolahan yang tepat untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi.
- "Pemanfaatan getah sukun dan sawo perlu dilakukan secara berkelanjutan dan bertanggung jawab," pesan Dr. Sari. "Kita harus memastikan bahwa proses ekstraksi dan pengolahannya tidak merusak lingkungan dan tidak mengganggu keseimbangan ekosistem."
Dengan penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan, getah
sukun dan sawo berpotensi menjadi sumber daya alam yang berharga, tidak hanya
bagi kelangsungan hidup tumbuhan, tetapi juga bagi kesejahteraan masyarakat dan
kelestarian lingkungan.