Merencanakan pembelajaran yang tepat diawali dengan
merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas.
Tujuan pembelajaran diibaratkan peta yang akan memandu peserta didik dan
guru dalam menjalani proses belajar
mengajar. Dengan tujuan yang
terarah, guru dapat menentukan metode
pembelajaran yang tepat, memilih materi
pendukung, dan mengevaluasi
pencapaian hasil belajar siswa-siswinya secara tepat.
Apa itu Tujuan Pembelajaran?
Tujuan pembelajaran adalah pernyataan tentang kompetensi
yang diharapkan dikuasai oleh murid setelah mengikuti proses pembelajaran
tertentu. Namun, istilah kompetensi tersebut bukan hannya
sekedar hafalan. Mari kita lihat lebih
dalam mengenai tiga aspek utama yang
membentuk kompetensi dalam tujuan pembelajaran:
- Pengetahuan : Pengetahuan adalah kemampuan para siswa untuk mengingat dan memahami informasi. Dalam memahami tujuan pembelajaran, pengetahuan bukan hanya sekedar menghafal teori, tetapi juga mencakup kemampuan peserta didik untuk mengelompokkan informasi, menjelaskan konsep, dan membedakan informasi yang benar dan salah.
- Keterampilan : Aspek ini fokus pada kemampuan peserta didik untuk melakukan sesuatu secara prosedural. Seperti mencakup keterampilan fisik, seperti melakukan percobaan sains, maupun keterampilan berpikir, seperti menganalisis data atau memecahkan masalah. Tujuan pembelajaran yang baik akan menjelaskan keterampilan yang ingin dikuasai peserta didik, serta bagaimana keterampilan tersebut akan diterapkan.
- Sikap : Sikap berkaitan dengan perasaan, pandangan, dan perilaku yang ditunjukkan peserta didik. Tujuan pembelajaran bukan hanya berfokus pada proses belajar ilmu pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga ingin membentuk karakter dan sikap pada peserta didik. Contoh sikap yang bisa dikembangkan dalam tujuan pembelajaran antara lain seperti disiplin, kerja sama, atau keingintahuan terhadap hal baru.
Dengan kata lain, tujuan pembelajaran yang baik menerepkan
ketiga aspek kompetensi diatas secara utuh.
Sehingga setelah proses pembelajaran selesai, para murid bukan hanya
memiliki pengetahuan tentang suatu materi, tetapi juga mampu menerapkan
pengetahuan tersebut menjadi sebuah keterampilan, serta memiliki sikap yang
sesuai dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan.
Mengapa Merumuskan Tujuan Pembelajaran itu Penting?
Merumuskan tujuan pembelajaran merupakan langkah penting
dalam proses belajar mengajar karena beberapa alasan berikut:
1. Memberikan Arah yang Jelas:
Tujuan pembelajaran yang jelas ibarat peta yang memandu guru
dan peserta didik dalam menjalani proses belajar mengajar. Dengan mengetahui tujuan yang ingin dicapai,
guru dapat memilih metode pembelajaran yang tepat, memilih materi pendukung,
dan mengevaluasi pencapaian hasil
belajar siswa-siswinya secara efektif. Para siswa pun akan lebih terarah dan
termotivasi dalam belajar karena akan mengetahui apa yang dipelajari selanjutnya.
2. Memfokuskan Kegiatan Belajar:
Tujuan pembelajaran yang terukur membantu guru untuk
memfokuskan kegiatan belajar pada hal-hal yang utama. Guru dapat memilih materi dan aktivitas yang
relevan dengan tujuan pembelajaran
dan menghindari metode
pada materi yang
tidak bermanfaat. Cara ini
membantu para siswa untuk
lebih mudah dalam
mencapai kompetensi yang
diharapkan.
3. Memudahkan Evaluasi:
Tujuan pembelajaran yang spesifik dan terukur menjadi acuan
yang jelas dalam menilai pencapaian belajar peserta didik. Guru dapat
membuat soal-soal evaluasi
yang sesuai dengan
tujuan pembelajaran dan
menggunakan penilaian yang objektif.
Dapat juga membantu guru
untuk memberikan penilaian yang tepat
kepada siswa-siswinya.
4. Meningkatkan Motivasi Belajar:
Ketika peserta didik mengetahui tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai, maka akan lebih termotivasi untuk belajar. Tujuan yang jelas memberikan rasa pencapaian
dan membantu para siswa untuk melihat kesesuaian materi pembelajaran dengan
kehidupan nyata. Cara tersebut bisa
membantu meningkatkan rasa semangat
peserta didik dalam proses belajar mengajar.
5. Meningkatkan Kepercayaan:
Tujuan pembelajaran yang terukur membantu meningkatkan
kepercayaan guru dan sekolah. Guru dapat
menunjukkan kepada pihak-pihak terkait, seperti orang tua dan pemerintah, bahwa
sekolah tempat beliau mengajar telah melaksanakan pembelajaran dengan baik dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Bisa juga membantu meningkatkan
kepercayaan publik terhadap
sistem pendidikan.
Bagaimana Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran yang Baik?
Merumuskan tujuan pembelajaran yang baik merupakan langkah
penting untuk mencapai pembelajaran yang diinginkan. Berikut beberapa panduan
untuk membantu Anda:
1. Kesesuaian dengan Capaian Pembelajaran :
Tujuan pembelajaran harus sesuai dengan Capaian Pembelajaran
yang tercantum dalam kurikulum. memuat
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh peserta didik.
Pastikan tujuan pembelajaran Anda mengacu pada capaian pembelajaran yang tepat.
2. Penggunaan Kata Kerja Operasional:
Gunakan kata kerja operasional yang menjelaskan tindakan
yang diharapkan dapat dilakukan peserta didik setelah pembelajaran. Kata kerja
operasional seperti "menjelaskan", "menganalisis",
"mendemonstrasikan", dan "menghitung" lebih tepat daripada
kata kerja seperti "tahu" atau "memahami".
3. Keterukuran:
Rumusan tujuan pembelajaran harus spesifik dan terukur.
Jelaskan secara detail apa yang ingin dicapai oleh para murid dan bagaimana
cara mengukur pencapaian tersebut. Hindari pernyataan kurang jelas atau tidak
terukur.
4. Pertimbangan Karakteristik Peserta Didik:
Sesuaikan tujuan pembelajaran dengan tingkat perkembangan
dan kemampuan peserta didik. Pastikan tujuan pembelajaran tetap ada perbaikan
namun juga realistis agar bisa dicapai oleh peserta didik.
5. Kejelasan dan Ringkas:
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan kalimat yang jelas,
ringkas, dan mudah dipahami. Hindari kalimat yang panjang dan rumit.
Merumuskan tujuan pembelajaran yang baik adalah langkah
penting untuk memastikan proses pembelajaran yang efektif dan mencapai hasil
belajar yang optimal.