Contoh Teks Anekdot Lucu Dan Menyindir Beserta Strukturnya

Contoh Teks Anekdot Lucu Dan Menyindir Beserta Strukturnya


 

 

Apa itu teks anekdot? Beberapa orang mungkin pernah mendengar tentang teks anekdot tetapi belum memahami artinya. Teks anekdot ini merupakan jenis teks yang memiliki kata-kata lucu serta menyindir. Ketika membuat pola teks anekdot singkat ada beberapapa hal yang harus diperhatikan yaitu ciri ciri teks anekdot, struktur teks anekdot dan kaidah kebahasaan teks anekdot. Untuk belahan ciri ciri teksnya dipakai untuk membedakan jenis teks ini dengan jenis teks Bahasa Indonesia lainnya. Sedangkan untuk bagian struktur dan kaidah kebahasaannya dipakai untuk menciptakan pola anekdot yang baik dan benar.

 

 

Agar mengetahui apakah jenis teks itu bisa disebut teks anekdot, kita tinggal memperhatikan ciri ciri teksnya. Kemudian untuk menciptakan cerita anekdot, kita hanya tinggal memakai struktur dan kaidah kebahasaan teks yang telah tersedia. Praktis bukan? Selain itu adapula hal yang terlupakan yaitu kata kata yang dipakai harus bersifat lucu. Tetapi adapula yang memakai teks anekdot untuk menyindir. Meski sifatnya menyindir, namun kata kata yang dipakai tetap lucu. Kali ini kami akan membagikan beberapa kumpulan pola teks anekdot singkat dan lucu. Untuk lebih jelasnya bisa kamu simak di bawah ini.

 

 

 

 

Teks anekdot yaitu jenis teks Bahasa Indonesia yang berisi kisah singkat lucu namun mempunyai maksud untuk menyindir ataupun mengkritik. Teks anekdot yang sifatnya mengkritik biasanya dipakai untuk menyindir layanan publik dalam lingkup politik, sosial, lingkungan dan hukum. Teks ini berisi kisah singkat yang menyindir dan lucu yang diambil dari pengalaman hidup seseorang.:

 

Namun dibalik kelucuannya, ternyata pola teks anekdot perihal politik, pendidikan ataupun budaya yang beredar mempunyai pesan moral yang bersifat tersirat. Pesan moral inilah yang hasilnya menjadi patokan kualitas dari sebuah teks anekdot. Langsung saja, kita amati contoh teks anekdot lucu dan menyindir beserta strukturnya. yang sudah kami tulis berikut ini:

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Teks Anekdot Singkat

 

Mencuri sendal merupakan sebuah perbuatan tercela, namun apa jadinya bila perbuatan tersebut dibalut dengan kelucuan didalam pola teks anekdot singkat? Berikut yaitu pola kisah anekdot yang berjudul Mencuri Skamul.

 

Abstraksi

Di suatu siang, Deni pergi ke warung Tegal untuk membeli makan siang. Setelah itu Deni kembali pulang sesudah kenyang.

 

Orientasi

Di perjalanan Deni mengalami kecelakaan. Ia disrempet oleh pengendara motor yang ugal ugalan. Akibat kecelakaan tersebut sendal Deni malah rusak. Akhirnya Deni pulang kerumah tidak memakai sendal. Deni berniat ingin membeli sendal ditoko terdekat, namun ia mengurungkannya sebab uangnya belum cukup.

 

 

Krisis

Akibat uangnya tidak cukup untuk membeli sendal, jadinya Deni berniat mencuri sendal di masjid. Kebetulan masjid tersebut terletak di sebrang toko sendal tadi. Sendal yang ingin ia curi merupakan sendal yang terbaik. Setiap orang yang ingin masuk ke masjid selalu di perhatikan oleh Deni sambil duduk di teras masjid. Ia bermaksud ingin mengambil sendal sesegera mungkin disaat targetnya sibuk beribadah.

 

Catatan : 

Dalam pola teks anekdot terdapat beberapa struktur teks di dalamnya. Adapun struktur teks anekdot yaitu abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda, dan reorientasi. Meski dalam pola anekdot tidak semua struktur belahan dimasukkan. Namun tetap mengandung beberapa belahan struktur teks yang tersedia.

 

Deni melangsungkan aksinya dengan lancar. Ia berhasil mengambil sendal paling bagus di masjid dan warna sendalnya Biru. Aksi Deni ketika mencuri sendal malah diketahui oleh pemilik sendal tersebut. Pemilik sendal tadi mengejar Deni sambil berteriak. Hari itu Deni sangat apes, ia bahkan tidak bisa berlari kencang sebab perutnya yang buncit. Pada akhirnya Deni di bawa menuju kantor polisi. Beberapa waktu kemudian diadakan penyelidikan terkait insiden pencurian sendal ini. Deni pun memperoleh vonis dalam pasal pencurian dan seminggu kemudian kasusnya akan disidangkan. Masalah sepele seperti ini malah mengakibatkan Deni terseret ke meja hijau.

 

Reaksi

Hari persidanganpun tiba, Deni hanya menunduk dan duduk di kursi tersangka.

 

Hakim : “Deni, 24 tahun, terbukti mencuri sendal di masjid dengan harga 40.000 rupiah. Dengan ini menyatakan bahwa Deni akan dieksekusi 4 tahun penjara.”

 

Deni : “Apa! Ini tidak adil pak! Mengapa sanksi saya lebih berat daripada sanksi koruptor?

 

Koda

Setelah itu Deni diberikan klarifikasi oleh hakim. Deni mencuri sendal seharga 40.000 rupiah hanya merugikan satu orang saja. Sedangkan para koruptor mengambil uang 2 Miliar dan merugikan rakyat Indonesia sejumlah 200 juta orang. Dengan kata lain koruptor merugikan setiap orang sebanyak 10 rupiah saja. Maka dari itu tindakan yang dilakukan Deni lebih berat dibandingkan tindakan para koruptor.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Teks Anekdot Lucu

 

Siapa yang tak pernah sakit gigi, hampir setiap orang pernah merasakan sensasi penyakit ini. Namun bagi orang yang belum pernah mengalaminya dan melihat orang lain sakit gigi tentu akan sangat lucu. Berikut yaitu pola kisah anekdot yang berjudul obat sakit gigi.

 

Abstraksi

Disebuah desa ada seorang kakek yang hanya tinggal bersama cucunya. Waktu itu sedang dalam keadaan bulan puasa. Sang kakek dan cucunya sedang asik menonton televisi.

 

Orientasi

Kakek selalu menontoh sinetron kesukaannya yaitu “Tukang Bubur Naik Haji”. Di setiap dua puluh menit terlintas iklan dalam sinetron tersebut. Salah satu iklan yang muncul ialah iklan obat sakit gigi. Iklan obat sakit gigi ini menjelaskan bahwa obatnya bisa diminum kapan saja.

 

Krisis

Kebetulan pada waktu itu kakek sedang sakit gigi. Akhirnya kakek memanggil cucunya yang sedang mencuci piring di dapur. Ia bermaksud untuk menyuruh cucunya agar membelikan obat sakit gigi. Cucunya pun segera membelikan obat yang diminta oleh kakek. Kemudian kakek segera meminum obat tersebut.

 

Reaksi

Melihat insiden tersebut, sang cucuk bertanya kepada kakek, “Loh kakek kan sedang puasa, mengapa obatnya diminum?”

 

Koda

Kakekpun menjadi tanpa perasaan bersalah, “Itulah keunggulan obat ini cu, bisa diminum kapan saja.”

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Contoh Teks Anekdot Beserta Strukturnya

 

Contoh kisah anekdot yang terakhir yaitu anekdot yang didalamnya menulis kelucuan dari sebuah brosur asap rokok. Seperti apa kisah lucu dalam brosur tersebut? silahkan simak pola teks dibawah ini.

 

Abstraksi

Budi sedang menunggu angkot di waktu siang yang terik.

 

Orientasi

Disebelah Budi ada seorang mahasiswa yang sedang menunggu angkot juga Ia kemudian berbincang dengan mahasiswa tersebut tentang asap kendaraan yang lewat lalu lalang di jalanan.

 

Budi : Kotor sekali ya asapnya?

Mahasiswa : Iya mas, kotor dan tebal.

 

Catatan : Pembuatan pola teks anekdot singkat dan lucu tidak terlepas dari ciri ciri teksnya. Adapun ciri ciri teks anekdot yaitu seperti menjadi sosok figur manusia, bersifat menghibur dan menyindir, mendekati perumpaan seperti dongeng, berkaitan dengan realitas dan ditujukan untuk orang orang penting.

 

Krisis

Angkot yang dinantikan akhirnya datang. Budi dan mahasiswa itu naik angkot dan didalamnya terdapat satu penumpang yang sedang merokok. Mereka pun melanjutkan berbincang bincang.

 

Budi : Yang kotor bukan hanya asap kendaraan, tetapi juga asap rokok.

Mahasiswa : Apa yang akan kamu lakukan ketika melihat orang merokok?

Budi : Aku akan tampar dia.

 


Kemudian Budi mendekati perokok itu dan menamparnya dengan brosur.

 

Reaksi

Perokok tersebut kaget dan menatap Budi dengan sangat marah. Kemudian ia mengambil brosur dan melihatnya.

 

Koda

Brosur yang ditamparkan Budi berisi tulisan pena bahwa “Asap Rokok Sangat Berbahaya Melebihi Mesin Diesel Karena Mengandung 10X Polutan”.

 


Demikianlah contoh teks anekdot lucu dan menyindir beserta strukturnya. Teks anekdot yaitu jenis teks Bahasa Indonesia yang berisi kisah pendek lucu namun mempunyai maksud untuk menyindir ataupun mengkritik. Teks ini dibuat dengan menurut ciri ciri, struktur dan kaidah kebahasaan yang berlaku didalamnya. Terima kasih telah membaca pola anekdot ini.

 

LihatTutupKomentar