Alat pemuas sangat terbatas tetapi kebutuhan manusia bersifat ….
a. tak
terbatas
b. terbatas
c.
dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi
d.
dipengaruhi oleh persediaan barang yang ada
e. stabil
dan relatif
Jawaban: a. tak terbatas
Manusia,
sebagai makhluk sosial dan ekonomi, selalu dihadapkan pada keterbatasan alat
pemuas kebutuhan apakah itu barang atau jasa, meski keinginan dan kebutuhan
tidak pernah berkurang. Prinsip ini dikenal dalam ilmu ekonomi sebagai
"kelangkaan", di mana sumber daya yang tersedia terbatas, sementara
kebutuhan manusia bersifat tak terbatas. Hal ini yang membentuk permasalahan
ekonomi dan mendasari berbagai keputusan alokasi sumber daya dalam masyarakat.
Kebutuhan Manusia yang Tak Terbatas
Berbeda dengan alat pemuas yang terbatas, kebutuhan manusia bersifat tak terbatas. Kebutuhan mencakup segala sesuatu yang diinginkan manusia untuk mencapai kesejahteraan dan kenyamanan hidup.
Kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian,
dan tempat tinggal merupakan kebutuhan primer yang harus terpenuhi. Setelah
kebutuhan primer terpenuhi, manusia mulai mengejar kebutuhan sekunder dan
tersier seperti pendidikan, hiburan, dan gaya hidup mewah.
Keinginan
manusia untuk terus meningkatkan standar hidupnya adalah sesuatu yang alami.
Setelah kebutuhan dasar terpenuhi, manusia tidak akan puas dan berhenti di situ
saja. Mereka akan terus mencari cara untuk memperbaiki dan meningkatkan
kualitas hidup mereka, bahkan jika hal itu berarti harus menghadapi kelangkaan
alat pemuas.
Namun,
keinginan yang tak terbatas ini sering kali menghadirkan dilema. Ketika satu
kebutuhan terpenuhi, akan muncul kebutuhan lain yang ingin dipenuhi. Sebagai
contoh, seseorang yang sudah memiliki sepeda mungkin akan menginginkan sepeda
motor, kemudian mobil, dan seterusnya. Begitulah sifat dasar kebutuhan manusia
yang selalu berkembang dan terus meningkat.
Keterbatasan Alat Pemuas Kebutuhan
Di sisi lain, alat pemuas kebutuhan, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, dan barang konsumsi, memiliki jumlah dan kapasitas yang terbatas. Kendala utama yang dihadapi oleh setiap masyarakat yaitu bagaimana mengalokasikan sumber daya yang terbatas secara efektif agar dapat memenuhi kebutuhan yang semakin berkembang.
Sumber daya alam, seperti bahan tambang, minyak, dan lahan, hanya tersedia
dalam jumlah tertentu. Produksi barang pun terbatas oleh kemampuan teknologi
dan tenaga kerja yang ada.
Alokasi
sumber daya yang tepat sangat bergantung pada efisiensi dan produktivitas,
serta kebijakan pemerintah dalam mengatur distribusi. Ekonomi modern mencoba
mengatasi keterbatasan melalui inovasi, substitusi barang, dan optimalisasi
proses produksi, tetapi kenyataannya keterbatasan sumber daya tetap menjadi
tantangan mendasar. Hal ini menjadikan masyarakat untuk memprioritaskan
kebutuhan dan membuat pilihan yang sulit.
Dalam hal
ini, muncul konsep biaya peluang (opportunity cost), di mana setiap pilihan
yang diambil mengorbankan alternatif lain. Sebagai contoh, jika pemerintah
memutuskan untuk meningkatkan subsidi kesehatan, ada kemungkinan alokasi
anggaran untuk sektor pendidikan atau infrastruktur harus dikurangi. Prinsip
inilah yang menggambarkan betapa pentingnya pengambilan keputusan ekonomi yang
tepat.
Perbandingan dengan Pilihan Jawaban Lain
Jika kita
membandingkan dengan jawaban lain dari pilihan yang tersedia, perspektif yang
berbeda dapat muncul.
b. Terbatas
Pendapat
bahwa kebutuhan manusia bersifat terbatas sesungguhnya lebih cocok jika kondisi
ketika kebutuhan dasar manusia seperti pangan, papan, dan sandang. Namun, dalam
perkembangan ekonomi dan sosial, kebutuhan berubah menjadi lebih beragam dan
tak terbatas. Sebagai contoh, dalam masyarakat modern, kebutuhan akan akses
informasi, teknologi, dan hiburan tidak memiliki batas yang jelas, dan terus
berkembang seiring perubahan zaman.
c. Dipengaruhi oleh faktor-faktor produksi
Memang benar
bahwa pemenuhan kebutuhan manusia sangat bergantung pada faktor-faktor produksi
seperti tanah, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan. Namun, faktor produksi
hanya memengaruhi bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi, bukan mengekang atau
membatasi sifat dari kebutuhan yang terus bertambah seiring berjalannya waktu.
d. Dipengaruhi oleh persediaan barang yang ada
Jawaban ini
lebih sesuai jika dilihat dari sisi ekonomi mikro, di mana ketersediaan barang
di pasar dapat mempengaruhi harga dan kemampuan konsumen untuk memenuhi
kebutuhan. Namun, persediaan barang hanya salah satu dari sekian banyak faktor
yang memengaruhi pemenuhan kebutuhan, dan tidak mengubah kenyataan bahwa
kebutuhan manusia sendiri tidak memiliki batas yang jelas.
e. Stabil dan relatif
Gagasan
bahwa kebutuhan manusia bersifat stabil dan relatif kurang tepat. Stabilitas
dalam kebutuhan manusia hampir tidak mungkin terjadi, mengingat sifat manusia
yang selalu mencari hal baru dan lebih baik. Kebutuhan juga bersifat subjektif
dan cenderung meningkat dengan perkembangan sosial, ekonomi, dan teknologi.
Dengan demikian, menyebut kebutuhan manusia sebagai stabil tidak mencerminkan
kenyataan yang ada.
Keterbatasan
alat pemuas kebutuhan dan kebutuhan manusia yang tak terbatas membentuk dasar
dari setiap keputusan ekonomi. Sementara alat pemuas terbatas oleh jumlah dan
sumber daya yang tersedia, kebutuhan manusia terus berkembang seiring waktu dan
perubahan lingkungan. Kondisi ini membuat seseorang, perusahaan, dan negara
untuk membuat keputusan yang tepat dalam menggunakan sumber daya.
Pemahaman
tentang kondisi ini bukan hanya penting bagi yang terlibat dalam pengambilan
kebijakan ekonomi, tetapi juga bagi setiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan manajemen yang baik dan inovasi berkelanjutan, keterbatasan sumber daya
bukanlah akhir dari segala sesuatu melainkan tantangan untuk menemukan cara
baru dalam memenuhi kebutuhan manusia yang tak pernah ada habisnya.