Ciri-Ciri Pohon Dewandaru Dari Daun Bunga hingga Buahnya

 

Ciri-Ciri Pohon Dewandaru Dari Daun Bunga hingga Buahnya


 

Pohon dewandaru, dengan nama latin Eugenia uniflora L. Dikenal dengan berbagai nama lokal, seperti pitanga, ceri Brazil, atau Brazilian cherry, pohon dewandaru memiliki karakteristik unik yang patut diperhatikan. Berikut adalah beberapa ciri-ciri pohon dewandaru:

 

 

Ciri Khas Pohon Dewandaru

Pohon dewandaru mudah dikenali dengan beberapa ciri khasnya:

 

  • Bentuk: Pohon dewandaru tergolong perdu atau semak, dengan tinggi rata-rata mencapai 5 meter. Batangnya tegak, berkayu, dan berwarna coklat. Cabang-cabangnya ramping dan menyebar, terkadang menekuk.
  • Daun: Daun dewandaru berbentuk lonjong, dengan ujung dan pangkal yang meruncing. Permukaannya halus dan mengkilat, berwarna hijau tua di bagian atas dan hijau muda di bagian bawah. Tepi daunnya rata, dengan pertulangan daun menyirip yang terlihat jelas.
  • Bunga: Bunga dewandaru berwarna putih, dengan kelopak bunga yang bertaju tiga hingga lima. Benangsari bunganya banyak, sedangkan putiknya berbentuk silindris. Mahkota bunganya berbentuk kuku dengan aroma harum yang khas.
  • Buah: Buah dewandaru berbentuk bulat seperti buni, dengan diameter sekitar 1,5 cm. Saat muda, buahnya berwarna hijau, dan ketika matang berubah menjadi merah cerah. Daging buahnya berwarna putih, dengan rasa asam manis yang menyegarkan.

 

 

 

 

Ciri-ciri Pohon Dewandaru (Eugenia uniflora)

Pohon dewandaru, yang juga dikenal sebagai cereme londo atau pitanga, memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari tanaman lain. Berikut ciri-cirinya:

 

Habitus:

  • Pohon perdu atau semak dengan ketinggian mencapai 5-8 meter.
  • Batang tegak, berkayu, dan berwarna coklat.
  • Cabang ramping dan menyebar, kadang menekuk.
  • Permukaan batang halus dan kulit batangnya mengelupas.

 

 

Daun:

  • Daun tunggal, berwarna hijau, berbentuk bulat telur sungsang.
  • Pangkal daun membulat, ujung daun meruncing tetapi tumpul.
  • Permukaan daun halus dan mengkilat.
  • Warna daun muda coklat kemerahan, sedangkan daun tua berwarna hijau tua.
  • Ukuran daun: panjang lebih dari 5 cm dan lebar kurang lebih 4 cm.

 

 

Bunga:

  • Bunga tunggal, berwarna putih, dan beraroma harum.
  • Kelopak bunga bertaju tiga sampai lima.
  • Benangsari banyak.
  • Putik berbentuk slindris.
  • Mahkota bunga berbentuk kuku.

 

 

Buah:

  • Buah buni bulat dengan diameter sekitar 1,5 cm.
  • Ketika muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi merah saat matang.
  • Daging buah berwarna merah muda, berair, dan memiliki rasa manis dengan sedikit rasa asam.
  • Bijinya keras, berwarna coklat, dan kecil.

 

 

Ciri-ciri lain:

  • Pohon dewandaru menyukai daerah yang terkena sinar matahari penuh.
  • Tumbuh dengan baik di tanah yang gembur, subur, dan berdrainase baik.
  • Tahan terhadap kekeringan.
  • Memiliki banyak manfaat, seperti obat tradisional, tanaman hias, dan bonsai.

 

 

Catatan:

  • Pohon dewandaru memiliki kemiripan dengan pohon cermai (Eugenia jambosa). Perbedaan utama terletak pada bentuk daun dan buahnya. Daun cermai lebih lonjong dan buahnya lebih besar.
  • Di beberapa daerah, pohon dewandaru dipercaya memiliki kekuatan mistis.

 

 

 

Manfaat Pohon Dewandaru

Lebih dari sekadar keindahannya, pohon dewandaru menyimpan segudang manfaat:

 

  • Penambah Keindahan: Pohon dewandaru dengan daunnya yang rimbun dan bunganya yang harum dapat menjadi bagian dekorasi yang indah untuk taman atau pekarangan rumah.
  • Pelestarian Alam: Akar pohon dewandaru yang kuat membantu mencegah erosi tanah, sehingga pohon dewandaru berperan penting dalam menjaga kelestarian alam.

 

 

 

 

Keberadaan Pohon Dewandaru

Pohon dewandaru dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. 


Di beberapa daerah, pohon dewandaru terbilang cukup melimpah, seperti di kawasan hutan Jawa Barat dan Jawa Timur.

 

Namun, di beberapa daerah lain, pohon dewandaru mulai langka. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti alih fungsi hutan, eksploitasi berlebihan dan kurangnya upaya pelestarian.

 

 

 

 

Upaya Melestarikan Pohon Dewandaru

Melihat manfaat dan keberadaannya yang terancam, upaya pelestarian pohon dewandaru menjadi sangat penting. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:

 

  • Penanaman: Melakukan penanaman pohon dewandaru di kawasan hutan dan pekarangan rumah.
  • Pemanfaatan Berkelanjutan: Memanfaatkan daun dewandaru untuk obat tradisional dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
  • Edukasi Masyarakat: Meningkatkan edukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian pohon dewandaru.

 

Pohon dewandaru merupakan salah satu jenis pohon. Dengan memahami ciri khas, manfaat, dan keberadaannya, kita dapat bersama-sama menjaga kelestarian pohon dewandaru untuk generasi mendatang.

LihatTutupKomentar