Ciri-Ciri Capung Serangga Terbang Dengan Mata Majemuk

 

Ciri-Ciri Capung Serangga Terbang Dengan Mata Majemuk


 

Capung, serangga bersayap yang kadang terbang di atas air. Lebih dari 5.000 spesies capung tersebar di seluruh dunia, masing-masing dengan ciri khasnya sendiri. 


Artikel berikut akan mengajak Anda mengetahui segala sesuatu tentang capung, mengulik ciri-cirinya yang menarik.

 

 

Morfologi Capung

Capung tergolong dalam ordo Odonata, yang terbagi menjadi dua subordo: Anisoptera (capung sejati) dan Zygoptera (damselfly). 


Perbedaan utama antara keduanya terletak pada posisi sayap saat beristirahat. Anisoptera melipat sayapnya di atas kepala, sedangkan Zygoptera melipat sayapnya di samping tubuh.

 

Secara umum, capung memiliki tubuh yang langsing dan ramping, dengan tiga bagian utama: kepala, dada (toraks), dan perut (abdomen).

 

  • Kepala: Bagian ini menjadi pusat penglihatan capung, dengan sepasang mata majemuk yang besar dan kompleks. Mata majemuk terdiri dari ribuan mata kecil (ommatidium) yang memungkinkan capung melihat ke segala arah dengan detail luar biasa. Di antara kedua matanya terdapat antena pendek berbentuk benang yang berfungsi sebagai alat peraba.
  • Dada: Toraks merupakan rumah bagi enam kaki capung yang kuat dan berotot, yang memungkinkan untuk bergerak dengan lincah dan gesit. Di bagian dada juga terdapat dua pasang sayap yang tipis dan transparan, dengan jaringan pembuluh darah yang rumit. Sayap memberikan daya angkat yang luar biasa dan memungkinkan capung melakukan terbang dengan cepat di udara.
  • Perut: Abdomen capung yang panjang dan ramping berfungsi sebagai tempat pencernaan dan reproduksi. Pada jantan, terdapat cercus, sepasang penjepit yang digunakan untuk memegang betina selama kawin. Betina memiliki ovipositor, organ yang digunakan untuk bertelur di air atau di dekat air.

 

 

 

 

 

Warna dan Pola Keindahan yang Beragam

Salah satu ciri khas capung yang paling menarik adalah warna dan polanya yang beragam. Warna capung bervariasi dari biru cerah hingga hijau zamrud, merah, kuning, dan bahkan hitam. 


Pola pada sayap dan tubuhnya pun tak kalah memukau, dengan garis-garis, bintik-bintik, dan tanda-tanda rumit yang unik pada setiap spesies.

 

Keindahan warna dan pola capung bukan hanya untuk menarik perhatian pasangan, tetapi juga berfungsi sebagai kamuflase dan untuk mengatur suhu tubuh. 


Warna-warna cerah pada jantan seringkali digunakan untuk menarik perhatian betina, sedangkan warna yang lebih kusam pada betina membantu untuk bersembunyi dari predator.

 

 

 

 

 

Perilaku dan Kebiasaan Pemangsa yang Gesit dan Aktif

Capung merupakan hewan pemangsa yang gesit dan aktif, menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berburu mangsa di udara. 


Capung memiliki penglihatan yang tajam dan kemampuan terbang yang luar biasa, memungkinkan capung menangkap nyamuk, lalat, dan serangga terbang lainnya dengan presisi tinggi.

 

Capung juga dikenal sebagai penerbang yang handal, mampu terbang dengan kecepatan tinggi dan melakukan terbang akrobatik di udara. Kemampuan tersebut membantu menghindari predator dan menangkap mangsa.

 

 

 

 

 

Siklus Hidup Sebuah Metamorfosis yang Menakjubkan

Capung menjalani siklus hidup yang terdiri dari empat tahap: telur, larva (naiad), nimfa, dan dewasa (imago).

 

  • Telur: Telur capung umumnya diletakkan di air atau di dekat air. Telur bisa tahan terhadap kekeringan dan dapat bertahan hidup selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan sebelum menetas.
  • Larva (Naiad): Setelah menetas, telur capung berubah menjadi larva, yang dikenal sebagai naiad. Naiad hidup di air dan memiliki insang untuk bernapas. Naiad  memakan berbagai macam organisme air kecil, termasuk cacing, udang, dan larva serangga lainnya.
  • Nimfa: Setelah beberapa minggu atau bulan, naiad akan mengalami metamorfosis menjadi nimfa. Nimfa memiliki sayap yang belum berkembang dan masih hidup di air. Nimfa umumnya lebih besar dan lebih aktif daripada naiad dan memakan mangsa yang lebih besar.
  • Dewasa (Imago): Setelah beberapa minggu atau bulan, nimfa akan mengalami metamorfosis terakhirnya menjadi dewasa (imago). Imago memiliki sayap yang berkembang sempurna dan siap untuk terbang. Imago hidup di darat dan memakan serangga terbang lainnya.

 

 

 

Capung merupakan serangga yang luar biasa, dengan kombinasi keindahan, keunikan, dan peran penting dalam ekosistem. 


Memahami ciri-ciri dan perilaku capung dapat membantu kita untuk lebih menghargai keragaman hayati dan pentingnya menjaga kelestarian alam.

LihatTutupKomentar