Bau Busuk Memikat! Salah Satu Ciri Khas Bunga Bangkai

 

Bau Busuk Memikat! Salah Satu Ciri Khas Bunga Bangkai


 

Bunga bangkai, dengan nama ilmiahnya Amorphophallus titanum, terkenal dengan bau busuk menyengat yang menyerupai daging busuk. 


Aroma tak sedap bukan tanpa alasan, melainkan strategi untuk menarik para hewan penyerbuk, salah satunya yaitu lalat bangkai. 


Di balik keunikan aromanya, bunga bangkai menyimpan pesona lain yang membuatnya istimewa. Mari kita telusuri ciri-ciri khas bunga bangkai sebagai berikut:

 

 

 

 

Bentuk yang Mencolok

Bunga bangkai memiliki bentuk yang tak terlupakan. Saat mekar, bunga bangkai bisa menjulang tinggi hingga 3 meter, dengan diameter kelopaknya yang bisa mencapai 1,5 meter. 


Kelopaknya berwarna merah marun dengan bagian tengah berwarna kuning kehijauan, aromanya menyerupai daging yang membusuk. 


Bentuknya yang mencolok menjadi daya tarik bagi lalat bangkai yang menjadi penyerbuk utama bunga bangkai.

 

 

 

 

Keunikan Daun dan Batang

Bunga bangkai memiliki daun tunggal dengan bentuk yang lebar dan menjari. Daun berwarna hijau tua dan memiliki permukaan yang licin. 


Batangnya pun tak kalah unik, berwarna putih kekuningan dan bertekstur kasar. Batang pohon menopang bunga raksasa tersebut dan membantunya mencapai ketinggian yang maksimal.

 

 

 

 

Aroma Menyengat yang Strategis

Aroma busuk yang dikeluarkan bunga bangkai bukan sembarang bau. Aroma tersebut dihasilkan dari senyawa kimia yang menyerupai bau daging busuk, seperti trimetilamina, kadverin, dan putresin. 


Aroma dari bunga bangkai sangat menarik bagi lalat bangkai yang biasanya hinggap pada bangkai hewan. 


Saat hinggap di bunga bangkai, lalat tanpa sadar membawa serbuk sari dari bunga lain, sehingga membantu proses penyerbukan.

 

 

 

 

Siklus Hidup yang Unik

Bunga bangkai memiliki siklus hidup yang unik. bunga bangkai bisa menghabiskan sebagian besar hidupnya dalam dormansi di dalam tanah, hanya muncul ke permukaan saat ingin mekar. 


Fase mekarnya pun tergolong singkat, hanya sekitar 7-10 hari. Dalam periode tersebut, bunga bangkai menghasilkan panas dan karbon dioksida, yang semakin menarik lalat bangkai untuk datang. 


Setelah mekar, bunga bangkai akan layu dan kembali ke fase dormansi, menunggu waktu yang tepat untuk mekar kembali.

 

 

 

 

Habitat dan Kelangkaan

Bunga bangkai adalah tanaman asli Indonesia dan dapat ditemukan di beberapa hutan hujan Sumatera dan Kalimantan. 


Namun, populasinya terancam punah karena hilangnya habitat akibat penebangan hutan dan konversi lahan. 


Saat ini, bunga bangkai dilindungi dan dikembangbiakkan di beberapa kebun raya untuk menjaga kelestariannya.

 

 

 

Bunga bangkai merupakan tanaman istimewa dengan ciri-ciri unik yang membuatnya berbeda dari bunga lain. 


Bau busuknya yang menyengat bukan tanpa alasan, melainkan strategi cerdas untuk menarik hewan penyerbuk. 


Ciri khas tersebut menjadikan ikon flora Indonesia yang perlu dilestarikan. Upaya konservasi terus dilakukan untuk memastikan kelestarian bunga bangkai dan keindahannya dapat dinikmati oleh generasi mendatang.

LihatTutupKomentar